1.
REGULASI DAN
PROSEDUR PENDIRIAN PERUSAHAAN
1.1 Bentuk-Bentuk Usaha
A.
Perusahaan
Perseorangan
Perusahaan
perseorangan merupakan jenis kegiatan usaha, modal dan manajemenya ditangani
oleh satu orang. Orang yang punya usaha tersebut biasanya menjadi manajer atau
direktur sendiri, jadi tanggung jawabnya tidak terbatas. Namun jika untung,
tentu untuk diri sendiri.
B.
Koperasi
Koperasi
adalah jenis badan usaha yang beranggotakan orang – orang atau badan hukum
koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus
sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berlandaskan asas kekeluargaan.
C.
BUMN
( Badan Usaha Milik Negara )
BUMN
merupakan jenis badan usaha dimana seluruh atau sebagian modal dimiliki oleh
Pemerintah. Status pegawai yang bekerja di BUMN adalah karyawan BUMN, bukan
pegawai negeri.[1]
1.2 Prosedur dan Legalitas Pendirian Usaha
A.
PT
(Paseroan Terbatas)
PT atau
Perseroan Terbatas adalah Badan Hukum yang dimiliki oleh minimal dua orang
dengan tanggung jawab yang hanya berlaku pada perusahaan tanpa melibatkan harta
pribadi dari pengurus dan pemegang saham perusahaan tersebut. Di dalam PT,
Pemilik Modal (Pemegang Saham) tidak harus memimpin perusahaan dengan cara
menunjuk orang lain di untuk menjadi Direktur atau Komisaris.[2]
Syarat umum
pendirian perseroan terbatas (PT) adalah :
Fotokopi
KTP, NPWP & KK para pemegang saham dan pengurus, minimal 2 orang
1) Foto
Direktur ukuran 3x4 latar belakang merah.
2) Copy
PBB tahun terakhir sesuai domisili perusahaan.
3) Copy
Surat Kontrak/Sewa Kantor atau bukti kepemilikan tempat usaha.
4) Surat
Keterangan Domisili dari pengelola Gedung jika berdomisili di Gedung
Perkantoran.
5) Surat
Keterangan RT / RW (jika dibutuhkan, untuk perusahaan yang berdomisili di
lingkungan perumahan) khusus luar Jakarta.
6) Kantor
berada di Wilayah Perkantoran/Plaza, atau Ruko, atau tidak berada di wilayah
pemukiman.
7) Surat
Keterangan Zonasi dari Kelurahan.
8) Stempel
Perusahaan.
Tahapan Pendirian Perseroan
Terbatas :
1.
Pengecekan Nama
2.
Pembuatan Draft Akta
3.
Tanda Tangan Akta
4.
Pengesahan di Kementrian Hukum dan HAM
5.
Pengajuan SKDP Sementara
6.
Pengajuan NPWP Perusahaan
7.
Pengajuan SKDP Perpanjangan
8.
Pengajuan SIUP
9. Pengajuan TDP
B.
CV
(COMMANDITAIRE VENNOOTSCHAP)
Persekutuan
Komanditer (CV) adalah persekutuan yang didirikan oleh minimal 2 (dua) orang
yang mempercayakan uang atau barang kepada seorang atau beberapa orang yang
menjalankan perusahaan.
Berikut ini adalah langkah-langkah pendirian CV :
1. PEMBUATAN
AKTA DAN PENDIRIAN CV
Akta ini dibuat dan ditandatangani oleh notaris,
dengan menyerahkan :
·
Fotokopi KTP Direktur dan Persero Pasif (Komisaris)
·
Fotokopi NPWP Direktur dan Persero Pasif (Komisaris)
·
Nama CV
·
Penjelasan mengenai bidang usaha
·
Foto Direktur ukuran 3x4 latar belakang merah
2. PEMBUATAN
SURAT KETERANGAN DOMISILI PERUSAHAAN
Surat ini diajukan ke kelurahan setempat, sebagai
bukti keterangan alamat perusahaan dengan persyaratan :
·
Pengisian formulir pengajuan SKDP
·
Melampirkan legalitas perusahaan (Akta Pendirian &
SK Menkumham)
·
Fotokopi kontrak/sewa tempat usaha atau bukti kepemilikan
tempat usaha
·
Surat keterangan dan pemilik gedung apabila bedomisili
di gedung perkantoran/pertokoan
·
Fotokopi PBB (Pajak Bumi dan Bangunan) tahun terakhir
·
Fotokopi IMB (Ijin Mendirikan Bangunan)
·
Foto gedung/ruangan tampak luar dan dalam
3. PEMBUATAN
SURAT KETERANGAN DOMISILI PERUSAHAAN
Surat ini diajukan ke kelurahan setempat, sebagai
bukti keterangan alamat perusahaan dengan persyaratan :
·
Pengisian formulir pengajuan SKDP
·
Melampirkan legalitas perusahaan (Akta Pendirian &
SK Menkumham)
·
Fotokopi kontrak/sewa tempat usaha atau bukti
kepemilikan tempat usaha
·
Surat keterangan dan pemilik gedung apabila bedomisili
di gedung perkantoran/pertokoan
·
Fotokopi PBB (Pajak Bumi dan Bangunan) tahun terakhir
·
Fotokopi IMB (Ijin Mendirikan Bangunan)
·
Foto gedung/ruangan tampak luar dan dalam
4. PEMBUATAN
SURAT KETERANGAN DOMISILI PERUSAHAAN
Surat ini diajukan ke kelurahan setempat, sebagai
bukti keterangan alamat perusahaan dengan persyaratan :
·
Pengisian formulir pengajuan SKDP
·
Melampirkan legalitas perusahaan (Akta Pendirian &
SK Menkumham)
·
Fotokopi kontrak/sewa tempat usaha atau bukti
kepemilikan tempat usaha
·
Surat keterangan dan pemilik gedung apabila bedomisili
di gedung perkantoran/pertokoan
·
Fotokopi PBB (Pajak Bumi dan Bangunan) tahun terakhir
·
Fotokopi IMB (Ijin Mendirikan Bangunan)
·
Foto gedung/ruangan tampak luar dan dalam
5. PEMBUATAN
SURAT KETERANGAN DOMISILI PERUSAHAAN
Surat ini diajukan ke kelurahan setempat, sebagai
bukti keterangan alamat perusahaan dengan persyaratan :
·
Pengisian formulir pengajuan SKDP
·
Melampirkan legalitas perusahaan (Akta Pendirian &
SK Menkumham)
·
Fotokopi kontrak/sewa tempat usaha atau bukti
kepemilikan tempat usaha
·
Surat keterangan dan pemilik gedung apabila bedomisili
di gedung perkantoran/pertokoan
·
Fotokopi PBB (Pajak Bumi dan Bangunan) tahun terakhir
·
Fotokopi IMB (Ijin Mendirikan Bangunan)
·
Foto gedung/ruangan tampak luar dan dalam
6. PEMBUATAN
SURAT KETERANGAN DOMISILI PERUSAHAAN
Surat ini diajukan ke kelurahan setempat, sebagai
bukti keterangan alamat perusahaan dengan persyaratan :
·
Pengisian formulir pengajuan SKDP
·
Melampirkan legalitas perusahaan (Akta Pendirian &
SK Menkumham)
·
Fotokopi kontrak/sewa tempat usaha atau bukti kepemilikan
tempat usaha
·
Surat keterangan dan pemilik gedung apabila bedomisili
di gedung perkantoran/pertokoan
·
Fotokopi PBB (Pajak Bumi dan Bangunan) tahun terakhir
·
Fotokopi IMB (Ijin Mendirikan Bangunan)
·
Foto gedung/ruangan tampak luar dan dalam
2.
SDM DAN ORGANISASI
2.1 Struktur Organisasi
Struktur Organisasi menurut Schermerhorn (1996) adalah sistem tugas,
alur kerja, hubungan pelaporan dan saluran komunikasi yang dikaitkan secara
bersama dalam pekerjaan individual maupun kelompok.
Struktur Organisasi dalam sebuah organisasi biasanya digambarkan dalam
bentuk Bagan Struktur Organisasi (Organization Chart) yaitu suatu diagram yang
menggambarkan pengaturan posisi pekerjaan dalam Organisasi yang diantaranya
juga termasuk garis komunikasi dan wewenangnya.[3]
Macam-Macam
Struktur Organisasi :
Struktur Organisasi Fungsional
Struktur Organisasi Fungsional (Functional Structure Organization)
merupakan Struktur Organisasi yang paling umum digunakan oleh suatu organisasi.
Pembagian kerja dalam bentuk Struktur Organisasi Fungsional ini dilakukan
berdasarkan fungsi manajemennya seperti Keuangan, Produksi, Pemasaran dan
Sumber daya Manusia. Karyawan-karyawan yang memiliki keterampilan (skill) dan
tugas yang sama akan dikelompokan bersama kedalam satu unit kerja. Struktur
Organisasi ini tepat untuk diterapkan pada Organisasi atau Perusahaan yang
hanya menghasilkan beberapa jenis produk maupun layanan. Struktur organisasi
bentuk ini dapat menekan biaya operasional namun mengalami kesulitan dalam
berkomunikasi antar unit kerja.
Struktur Organisasi Divisional
Struktur Organisasi Divisional (Divisional Structure Organization)
adalah Struktur Organisasi yang dikelompokkan berdasarkan kesamaan produk,
layanan, pasar dan letak geografis. Organisasi bentuk Divisional ini biasanya
diterapkan di perusahaan yang berskala menengah keatas,hal ini dikarenakan
biaya operasional akan lebih tinggi jika dibandingkan dengan bentuk Organisasi
Fungsional.
Struktur Organisasi Matriks
Struktur Organisasi Matriks (Matrix Structure Organization) merupakan
kombinasi dari Struktur Organisasi Fungsional dan Struktur Organisasi
Divisional dengan tujuan untuk menutupi kekurangan-kekurangan yang terdapat
pada kedua bentuk Struktur Orgnisasi tersebut. Struktur Organisasi Matriks ini
sering juga disebut dengan Struktur Organisasi Proyek karena karyawan yang
berada di unit kerja fungsional juga harus mengerjakan kegiatan atau tugas
proyek-proyek organisasi yang ditugaskan kepadanya. Struktur Organisasi Matriks
ini mengakibatkan terjadinya multi komando dimana seorang karyawan diharuskan
untuk melapor kepada dua pimpinan yaitu pimpinan di unit kerja Fungsional dan
pimpinan proyek. Struktur Organisasi ini biasanya digunakan oleh perusahaan
yang berskala besar atau perusahaan-perusahaan multinasional.
2.2 Deskripsi dan Spesifikasi Tugas
Deskripsi Jabatan atau Job Description adalah uraian yang mencakup
pekerjaan dasar suatu jabatan yang termasuk tugas, wewenang, tanggung jawab dan
informasi-informasi penting lainnya yang melekat pada jabatan tersebut. Contoh
Informasi-informasi dalam deskripsi jabatan tersebut diantaranya seperti nama
Jabatan, lingkungan dan lokasi pekerjaan, informasi pelaporan, ringkasan
pekerjaan, sifat pekerjaan, tujuan pekerjaan, tugas-tugas yang harus dilakukan,
kondisi kerja, mesin dan peralatan yang akan digunakan serta bahaya dan risiko
yang terlibat didalamnya.
Spesifikasi Jabatan (Job Specification) atau juga dikenal dengan
spesifikasi karyawan adalah pernyatan tertulis tentang kualifikasi pendidikan,
tingkat pengalaman, kualitas khusus, keterampilan fisik, emosional, teknis dan
kemampuan komunikasi yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan dan tanggung
jawab yang terlibat dalam pekerjaan. Spesifikasi Jabatan ini juga mencakup
kesehatan umum, kesehatan mental, kecerdasan, bakat, daya ingat, keterampilan kepemimpinan, kemampuan
beradaptasi, kemampuan emosional, flesibilitas, perilaku, kreativitas, etika
dan lain sebagainya.[4]
2.3 Sistem Penggajian
Sistem pengajian adalah mengembangkan sekumpulan prosedur yang memungkin
perusahaan untuk menarik, menahan dan memotivasi staf yang diperlukan, serta
untuk mengendalikan biaya pembayaran gaji. Karena tidak ada satu pola yang
dapat digunakan secara universal maka prosedur ini harus disesuaikan dengan
kebijakan gaji tiap-tiap organisasi, dan hendaknya didasar atas kebijakan yang
dianggap adil.[5]
Sistem
penggajian dan pengupahan adalah jaringan prosedur yang terdiri dari sebagai berikut:
1. Prosedur pencatatan waktu hadir
Prosedur ini bertujuan untuk mencatat waktu hadir karyawan. Pencatatan
waktu hadir ini diselenggarakan oleh fungsi pencatat waktu dengan mengunakan
daftar hadir pada pintu masuk kantor adninistrasi atau pabrik. Pencatatan waktu
hadir karyawan ini diselenggarakan untuk menentukan gaji dan upah karyawan.
2. Prosedur pencatat waktu kerja
Dalam perusahaan manufaktur yang produksinya berdasarkan pesanan,
pencatat waktu kerja diperlukan bagi karyawan yang berkerja di fungsi produksi
untuk keperluan distribusi biaya dan upah karyawan kepada produk atau pesanan
yang menikmati jasa karyawan tersebut. Jika misalnya seorang karyawan pabrik
hadir ke perusahaan selama 7 jam dalam suatu hari kerja, jumlah jam hadir
tersebut dirinci menjadi waktu kerja dalam tiap-tiap pesanan yang dikerjakan.
Dengan demikian waktu kerja ini dipakai sebagai dasar pembebanan biaya tenaga
kerja langsung kepada produk yang
diproduksi.
3. Prosedur pembuatan daftar gaji
Dalam prosedur ini fungsi pembuat daftar gaji dan upah membuat daftar
gaji dan upah karyawan. Data yang dipakai sebagai dasar pembuatan daftar gaji
adalah surat-surat keputusan mengenai
pengankatan karyawan baru, kenaikan pangkat, penurunan pangkat, pemberhentian
karyawan, daftar gaji bulan sebelumnya dan daftar hadir.
4. Prosedur distribusi biaya gaji
Dalam prosedur ditribusi biaya gaji dan upah, biaya tenaga kerja
didistribusikan kepada departemen-departemen yang menikmati manfaat tenaga kerja. Distribusi biaya tenaga kerja
ini dimaksud untuk pengendalian biaya dan perhitungan harga pokok produk.
5. Prosedur pembayaran gaji
Prosedur pembayaran gaji dan upah melibatkan fungsi akuntansi dan fungsi
keuangan. Fungsi akuntansi membuat perintah pengeluaran kas kepada fungsi
keuangan untuk menulis cek guna pembayaran gaji dan upah. Fungsi keuangan
kemudian menguangkan cek tersebut ke bank dan memasukan uang ke amplop gaji dan
upah. Jika jumlah karyawan perusahaan banyak. Pembagian amplop dan upah dapat
dilakukan dengan membagikan cek gaji dan upah kepada karyawan. (Mulyadi, 2001:385).
3.
ASPEK PEMASARAN
3.1 Spesifikasi Barang/Jasa
Spesifikasi Barang/Jasa adalah berupa rincian-rincian atau uraian-uraian
keterangan dari sebuah barang/jasa. Penggolongan berdasarkan kecepatan konsumsi
(rate of consumption) dan kekonkritannya (tangibility) :
1. Barang
Tahan Lama : barang konkrit yang dapat digunakan berulang kali.
Contoh : Televisi, Sepatu, dll.
2. Barang
Tidak Tahan Lama : barang konkrit yang hanya dapat digunakan sekali atau
beebrapa kali.
Contoh : Sabun, Makanan, dll.
3. Jasa
: kegiatan manfaat atau kepuasan yang dijual.
Contoh : dokter, pangkas rambut, dll.[6]
3.2 Segmentasi Barang/Jasa
Segmentasi Pasar adalah kegiatan membagi-bagi pasar yang bersifat
heterogen dari suatu produk kedalam satuan-satuan pasar (segmen pasar) yang
bersifat homogen. Berdasarkan definisi diatas diketahui bahwa pasar suatu
produk tidaklah homogen, akan tetapi pada kenyataannya adalah heterogen. Pada
dasarnya segmentasi pasar adalah suatu strategi yang didasarkan pada falsafah
manajemen pemasaran yang orientasinya adalah konsumen. Dengan melaksanakan
segmentasi pasar, kegiatan pemasaran dapat dilakukan lebih terarah dan sumber
daya yang dimiliki perusahaan dapat digunakan secara lebih efektif dan efisien
dalam rangka memberikan kepuasan bagi konsumen.[7]
Ada empat kriteria yang harus dipenuhi segmen pasar agar proses
segmentasi pasar dapat dijalankan dengan efektif dan bermanfaat bagi
perusahaan, yaitu:
1. Terukur
(Measurable), artinya segmen pasar tesebut dapat diukur, baik besarnya, maupun
luasnya serta daya beli segmen pasar tersebut.
2. Terjangkau
(Accessible), artinya segmen pasar tersebut dapat dicapai sehingga dapat
dilayani secara efektif.
3. Cukup
luas (Substantial), sehingga dapat menguntungkan bila dilayani.
4.
Dapat dilaksanakan (Actjonable), sehingga semua
program yang telah disusun untuk menarik dan melayani segmen pasar itu dapat
efektif.
3.3 Analisis Situasi Pasar
Analisa Pasar Pasar hendaknya ditentukan agar konsumen dan pesaing dapat
dianalisis secara tepat. Menurut Kotler (2000), syarat adanya pasar adalah
harus terdapat orang-orang dengan kebutuhan dan keinginan tertentu dan satu
atau lebih produk yang dapat memuaskan kebutuhan ini. Selain itu, para pembeli
juga mau dan mampu membeli produk yang memuaskan kebutuhan keinginan mereka.
Pasar produk merupakan produk khusus yang dapat memuaskan sejumlah kebutuhan
dan keinginan manusia yang mau dan mampu membelinya (Cravens, 2000). Istilah
produk menunjukkan produk fisik atau jasa pelayanan. Defenisi ini memadukan
manusia atau organisasi dengan kebutuhan dan keinginan yang hampir sama
terhadap suatu kategori produk yang dapat memuaskan keinginan tersebut.[8]
3.4 Analisis Persaingan
Persaingan antar merk dapat terjadi pada semua struktur pasar produk.
Biasanya perusahaan tidak bersaing langsung dengan semua perusahaan dalam
industri. Karenanya harus dilakukan identifikasi perusahaan mana yang merupakan
pesaing utama. Pengevaluasian strategi, kekuatan, kelemahan dan rencana para
pesaing juga merupakan aspek kunci analisa situasi. Evaluasi ini penting untuk
identifikasi pesaing yang sudah ada dan potensial. Hanya beberapa perusahaan
dalam industrinya yang menyimpulkan para pesaing utama. Cravens (2000)
menyatakan bahwa analisa pesaing meliputi pendefenisian arena persaingan,
penganalisisan group strategis, pengambaran dan pengevaluasian tiap pesaing
utama. Analisis tersebut harus menunjukan kekuatan dan kelemahan pesaing.[9]
3.5 Strategi Promosi
Strategi Promosi bisa dibagi menjadi dua yaitu strategi promosi jasa dan
strategi promosi barang. Keduanya memiliki sifat yang berbeda. Walaupun
demikian kedua strategi promosi tersebut bertujuan dalam peningkatan volume
penjualan dengan cara menarik perhatian konsumen atau pelanggan khususnya pada
penentuan keputusan pembelian.[10]
3.6 Media Promosi Berbasis TI
1. Membuat
website adalah sebuah keharusan di era digital seperti sekarang. Memiliki
website ibarat memiliki sebuah toko atau tempat bisnis tanpa harus mengeluarkan
banyak biaya untuk menyewa dan memikirkan lokasi yang strategis.
2. Social
media merupakan salah satu alat komunikasi dan strategi promosi produk yang
perlu dimiliki para pengusaha. Hal ini diperlukan untuk menjembatani antara
pelaku bisnis dan pembeli agar terjalin komunikasi dengan mudah, cepat, dan
efisien. Survei dari sebuah lembaga bernama Manta menyebutkan bahwa, banyak
bisnis berskala kecil dan menengah mendapatkan pengembalian dari investasi yang
ditanamkan (ROI) pada social media sebesar 39% pada tahun 2013. Dan tren yang
terlihat adalah ROI semakin meningkat, dan penggunaan sosial media sebagai
strategi promosi pemasaran oleh pelaku bisnis juga semakin meningkat.[11]
4.
ASPEK KEUANGAN
4.1 Komponen Biaya/Anggaran
1. Rencana
Subtantif (Subtantive Plan)
Rencana
subtantif merupakan rencana yang mencerminkan tujuan yang ingin di capai
perusahaan (baik jangka panjang dan jangka pendek). Dengan mengambarkan
strategi-strategi perusahan, rencana spesifik, dan program organisasi serta
komitmen manajemen yang sejalan dengan pencapaian jangka panjang dari tujuan
dan perencanaan perusahaan.
2. Rencana
Keuangan (Finansial Plan).
Rencana
keuangan merupakan penyajian secara lebih terperinci, yang menerapkan tujuan manajemen,
strategi yang di rencanakan, perencanaan dan kebijakan manajemen untuk periode
waktu tertentu.[12]
4.2 Estimasi Biaya
Salah satu hal penting dalam pembuatan proposal proyek adalah estimasi
dan penganggaran. Penting karena jika estimasi biaya dilakukan dengan dengan
kurang hati-hati sehingga menghasilkan perkiraan biaya yang terlalu tinggi,
maka akan berakibat perusahaan akan kalah bersaing dengan perusahaan lain yang
menawarkan harga lebih rendah dengan kualitas yang sepadan. Sebaliknya bila
estimasi biaya yang dilakukan ternyata terlalu rendah, maka meski menang dalam
tender namun dalam pelaksanaannya dapat mengalami kesulitan pendanaan yang
dapat berujung pada tidak selesainya proyek dan kehilangan kepercayaan dari
mereka yang memberi proyek.[13]
4.3 Penyusunan Anggaran/Investasi Perusahaan
Penentuan Pedoman Anggaran
Pedoman anggaran belanja perusahaan didasarkan pada anggaran belanja
selama setahun yang telah dibuat dan dipersiapkan beberapa bulan sebelum
anggaran tahun berikutnya. Dalam penyusunan ini, dikenal manajemen puncak
sebagai dasar dalam menyusun anggaran belanja. Kegiatan manajemen puncak antara
lain:
1. Penetapan
rencana besar perusahaan sebagai dasar penyusunan anggaran belanja perusahaan.
Rencana besar ini disusun layaknya tujuan, asumsi, dan juga kebaikan dari
anggaran belanja yang dibuat.
2. Pembentukan
panitia untuk menyusun anggaran belanja perusahaan selama periode tertentu.
Persiapan Anggaran
Setelah aktivitas manajemen puncak, perusahaan membutuhkan waktu untuk
mempersiapkan anggaran. Dalam hal ini yang melakukan persiapan tidak hanya staf
di bagian keuangan saja, melainkan dibutuhkan kerja sama yang solid dari semua
divisi supaya penganggaran berjalan sempurna.
Penentuan Anggaran
Langkah selanjutnya adalah menentukan anggaran belanja perusahaan yang
telah dibicarakan dan dipersiapkan sebelumnya oleh banyak pihak di perusahaan.
Ada 3 tahapan dalam penentuan anggaran, antara lain:
1. Masing-masing
karyawan dari tiap bidang membicarakan dan merundingkan hasil dari persiapan
yang telah dilakukan agar anggaran belanja yang disusun nantinya mampu
mengakomodasi kebutuhan tiap-tiap bagian.
2. Koordinasi
dan penelaahan komponen anggaran belanja yang telah disusun.
3. Pengesahan
dan juga pendistribusian anggaran yang merata ke seluruh bagian.
Dalam tahap ini, pihak manajemen perusahaan dan direksi akan melakukan
pengesahan setelah melakukan uji kelayakan dan pengkajian dari tiap anggaran
belanja perusahaan yang disusun oleh tiap-tiap bagian perusahaan yang nantinya
berkedudukan sebagai pengguna anggaran.[13]
Pelaksanaan Anggaran
Tahapan terakhir adalah pelaksanaan anggaran belanja perusahaan. Tahapan
ini merupakan langkah terakhir dari penyusunan anggaran yang kemudian akan
diputus dalam keputusan tunggal. Masing-masing pengguna anggaran di tiap bagian
perusahaan akan mulai melaksanakan anggaran belanja sebagaimana yang telah
disepakati dalam anggaran belanja perusahaan. Dalam hal ini tiap manajer akan
mengawasi kemudian melaporkannya ke direksi apakah pelaksanaan anggaran sesuai
dengan perencanaan yang disepakati sebelumnya atau tidak.[14]
4.4 Penyusunan Cashflow Perusahaan (Inflow & Outflow)
Laporan cash flow atau disebut laporan arus kas adalah laporan keuangan
yang isinya tentang penerimaan dan pengeluaran kas dalam sebuah perusahaan pada
waktu periode tertentu. Dengan adanya laporan cash flow ini kita akan bisa
mengetahui tentang keuangan dari perusahaan apakah sedang untung ataukah rugi.
Untuk bisa membuat laporan cash flow membutuhkan semua catatan tentang
penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan dalam periode tertentu. Arus kas yang
keluar adalah yang termasuk semua beban-beban yang harus dibayarkan oleh
perusahaan. Di akhir laporan cash flow, manajemen bisa menilai posisi keuangan
perusahaan, apakah ada keuntungan atau minus.[15]
Cash inflow merupakan
aliran kas yang diakibatkan dari kegiatan transaksi yang menciptakan keuntungan
kas. Cash inflow dapat terdiri dari:
1. Hasil
penjualan dari produk maupun jasa perusahaan
2. Hasil
dari penagihan piutang pada penjualan kredit
3. Hasil
penjualan aktiva tetap yang telah ditentukan
4. Hasil
penerimaan investasi dari pemilik maupun saham apabila perseroan terbatas
5. Hasil
pinjaman atau hutang dari pihak lain
6. Hasil
penerimaan pendapatan lain dan sewa
Cash outflow merupakan
aliran kas yang terdiri dari berbagai macam transaksi yang dapat mengakibatkan
beban pengeluaran kas. Cash outflow dapat terdiri dari:
1. Hasil
pengeluaran biaya tenaga kerja langsung, bahan baku dan biaya perusahaan
lainnya
2. Hasil
pengeluaran administrasi penjualan dan administrasi umum
3. Hasil
pembelian dari aktiva tetap
4. Hasil
pembayaran hutang-hutang pada perusahaan
5. Hasil
pembayaran kembali dari investasi si pemilik usaha
6. Hasil
pembayaran sewa, bunga, pajak, deviden dan biaya pengeluaran lainnya.[16]
4.5 Time Value Of Money dan Tingkat Suku Bunga
Nilai Waktu
Uang (Time Value of Money) adalah salah satu teori dasar
dalam pengelolaan uang. Teori atau Konsep Time Value of Money ini menyatakan
bahwa nilai uang yang kita miliki saat ini lebih tinggi dibandingkan dengan
nilai uang dengan jumlah yang sama di masa yang akan datang. Sebagai contoh,
harga gula pasir per kilogram di tahun 2011 adalah sekitar Rp. 10.000,-, namun
pada tahun 2017 ini harganya telah naik hingga Rp. 14.000,- per kilogram yaitu
naik sekitar 40% dari 6 tahun sebelumnya. Pada 6 tahun yang akan datang, harga
gula pasir ini kemungkinan besar juga akan naik lebih tinggi dari harganya
sekarang. Hal ini menunjukan bahwa nilai uang dapat berubah seiring dengan
perkembangan waktu.[17]
Rumus
Menghitung Present Value (Nilai Sekarang)
P
= Fn / (1+i)n
Keterangan
:
Fn
= Future Value (Nilai yang akan Datang) pada tahun ke-n
P
= Present Value (Nilai Sekarang)
i
= Interest (Tingkat suku bunga)
n
= Jumlah Tahun
Suku Bunga
adalah persentase tertentu yang diperhitungkan dari pokok pinjaman yang harus
dibayarkan oleh debitur dalam periode tertentu, dan diterima oleh kreditur
sebagai imbal jasa. Imbal jasa ini merupakan suatu kompensasi kepada pemberi
pinjaman (kreditur) karena telah merelakan debitur (peminjam dana) untuk
mendapatkan manfaat dari dana yang dimilikinya, alih-alih menggunakannya untuk
tujuan lain.[18]
4.6 Kriteria Investasi
Keputusan investasi merupakan keputusan rasional, karena keputusan
berdasarkan pertimbangan rasional. Dalam praktik, digunakan beberapa alat bantu
atau kriteria-kriteria tertentu untuk memutuskan diterima atau ditolaknya
rencana investasi. Kriteria – kriteria tersebut kriteria investasi (invesment
criteria). Minimal ada empat kriteria investasi yang digunakan dalam praktik,
yaitu:
Payback
Period
Benefit
/ Cash Ration
Net
Present Value
Internal
Rat of Return
IRR (Internal Rat of Return)
IRR
merupakan suatu nilai petunjuk yang identik dengan seberapa besar suku bunga
yang dapat dihasilkan oleh investasi tersebut dibandingkan dengan suku bunga
bank yang berlaku umum (suku bunga pasar atau Minimum Attractive Rate of
Return/MARR).
Cara
menghitung IRR dipakai untuk menentukan sebuah investasi dilaksanakan atau
tidak, biasanya digunakan acuan kalau investasi tersebut harus lebih tinggi
dari Minimum acceptable rate of return atau Minimum atractive rate of return.
Pada
suku bunga IRR akan diperoleh NPV=0, atau biasa disebut dengan IRR mengandung
makna suku bunga yang dapat diberikan investasi, yang memberikan NPV = 0.
Syarat utamanya adalah apabila IRR> suku bunga MARR.
IRR
adalah discount rate yang membuat NPV sama dengan nol, namun tidak berhubungan
dengan discount 41 rate yang dihitung berdasarkan data di luar proyek sebagai
social opportunity cost of capital (SOCC) yang berlaku umum di masyarakat
(bunga deposito).[19]
Untuk bisa
memperoleh hasil akhir dari IRR kita harus mencari discount rate yang
menghasilkan NPV positif, kemudian setelah itu cari discount rate yang
menghasilkan NPV negatif. Anda bisa menggunakan rumus IRR dibawah ini :
Keterangan:
IRR = Internal Rate of Return
i1
= Tingkat Diskonto yang menghasilkan NPV+
i2
= Tingkat Diskonto yang menghasilkan NPV-
NPV1=Net
Present Value bernilai positif
NPV2=
Net Present Value bernilai negative
4.7 Pencatatan Keuangan Sederhana
Buku
Catatan Pengeluaran
Ketika awal menjalankan usaha, buatlah buku terpisah yang khusus untuk
mencatat pengeluaran. Semua pengeluaran atau belanja dalam usaha mulai dari
pembelian bahan baku, operasional hingga gaji karyawan harus kontinu Anda catat
secara jelas. Dengan mencatat semua pengeluaran usaha, Anda akan mengetahui
berapa jumlah modal usaha yang telah Anda keluarkan. Setelah mengetahui berapa
modal yang telah dikeluarkan Anda akan lebih mudah untuk menetapkan target dan
rencana kapan modal usaha tersebut harus kembali.
Buat Buku
Catatan Pemasukan
Setelah memiliki buku kas pengeluaran selanjutnya yang perlu
dipersiapkan juga adalah buku kas pemasukan. Buku kas pemasukan ini nantinya
akan Anda gunakan untuk mencatat semua transaksi yang berhubungan dengan
pemasukan perusahaan. Misalnya jumlah penjualan produk yang berhasil didapatkan
perhari maupun piutang yang telah dibayarkan. Pencatatan transaksi pemasukan
ini juga harus kontinu dilakukan setiap hari untuk mempermudah Anda dalam
melakukan pembuatan pembukuan bulanan perusahaan. Dengan memiliki buku kas
pengeluaran dan pemasukan yang tertib dicatat setiap hari Anda akan mengetahui
berapa jumlah keuntungan yang diperoleh dalam satu hari.
Buat Buku
Kas Utama
Dalam pembukuan keuangan perusahaan membuat buku kas utama adalah salah
satu hal yang sangat penting. Buku kas utama ini nantinya akan Anda gunakan
untuk menggabungkan transaksi antara buku kas pemasukan dengan buku kas
pengeluaran. Dengan menggabungkan transaksi dari dua buku kas tersebut Anda
akan mengetahui secara detail dan jelas berapa keuntungan maupun kerugian
perusahaan.
Buku Stok
Barang
Dalam pembukuan keuangan perusahaan, transaksi yang Anda catat bukan
hanya berhubungan dengan uang namun juga barang. Anda juga perlu mencatat
secara kontinu jumlah barang yang masuk dan keluar setiap hari. Semakin tinggi
tingkat penjualan maka intensitas jumlah barang yang keluar dan masuk juga akan
semakin tinggi.
Buku
Inventaris Barang
Selanjutnya, Anda juga perlu membuat buku inventaris barang yang
digunakan untuk mencatat semua barang-barang perusahaan yang telah dibeli dan
diurus. Semua jenis barang yang dimiliki perusahaan baik dibeli melalui
anggaran belanja maupun hibah atau sumbangan harus masuk dalam catatan buku
inventaris barang. Memiliki catatan inventaris barang akan menjaga setiap aset
perusahaan agar tetap terkendali.
Buku Laba Rugi
Buku terakhir yang perlu Anda siapkan untuk membuat pembukuan keuangan
secara sederhana adalah buku laba rugi. Buku laba rugi digunakan untuk mencatat
pendapatan dan beban perusahaan selama periode tertentu. Dengan melakukan
pencatatan tersebut Anda bisa mengetahui apakah perusahaan sedang dalam kondisi
memiliki profit (laba) atau justru rugi. Pada perusahaan dengan skala besar,
laporan laba rugi juga berfungsi untuk menentukan nilai investasi dan juga
memprediksi jumlah arus kasa di masa yang akan datang. Jika Anda baru saja
menjalankan usaha buatlah buku laba rugi yang rapi namun tetap mudah untuk
dipahami. Karena jika terlalu berantakan justru akan menyusahkan Anda
dikemudian hari untuk membaca dan menganalisanya.[20]
DAFTAR
PUSTAKA
[8] Cravens, W.David, 2000,
Pemasaran Strategis, Erlangga, Jakarta
[9] Tripomo, Tedjo, 2005,
Manajemen Strategi, Rekayasa Sains, Bandung
[15] https://www.jurnal.id/id/blog/2018-cara-membuat-laporan-cash-flow-dengan-metode-tidak-langsung/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar