Rabu, 08 Mei 2019

Tugas Softskill : Pengantar Teknologi Game #3

GAME BERBASIS JARINGAN

Game jaringan sering juga disebut multiplayer game, dapat dimainkan oleh beberapa user sekaligus dalam suatu jaringan (jaringan lokal LAN atau jaringan internet). Game jaringan sangat populer karena alasan kenyamanan ruang (space). User tidak perlu berebut pandangan dalam satu monitor dengan user lain, user dapat merancang strategi permainan di depan komputernya sendiri, tidak terbatas oleh ruang. Game jaringan yang sederhana dapat dibuat dengan menggunakan aplikasi Visual Basic dan menggunakan komponen Winsock. Berdasarkan uraian di atas, penulis bermaksud untuk merancang suatu perangkat lunak permainan Halma yang dapat dimainkan dalam suatu jaringan komputer (network).

TIPE – TIPE GAME ONLINE

FPS adalah game Tembak-tembakan, pukul-pukulan, tusuk-tusukan yang menggunakan sudut pandang orang pertama. Biasanya kita hanya bisa melihat tangan dari character kita. Contoh game ini FPS adalah (Call of Duty, Counter Strike, Far Cry 3)


RTS (Real Time Strategy). Game ini biasanya bersifat turn based ataupun bisa dimainkan secara bersamaan, identik dengan bermain melawan human intelegent (manusia vs manusia) yang biasanya menggunakan LAN ataupun Internet. Game ini bisa dikatakan game perang-perangan. Contoh game RTS adalah (DOTA, StarCraft, Civilization)



Artificial Intelligence

Artificial Intelligence (AI) atau bisa disebut juga kecerdasan buatan yang dikembangkan semenjak adanya keberadaan komputer di dunia. AI pada secara garis besar merupakan kemampuan suatu benda buatan untuk berpikir logis dan mengomputasikan suatu perintah. Seiring berkembangnya zaman AI semakin berkembang dan berguna di berbagai bidang, sebagai contoh di program computer, beberapa robot canggih, dan video game. Sekarang, AI sudah bisa meniru kecerdasan kognitif manusia seperti yang diimplementasikan pada robot-robot canggih. Pencapaian ini adalah hal yang luar biasa bagi perkembangan teknologi sains komputer, namun beberapa ahli seperti Stephen Hawking, Bill Gates, dan Elon Musk mengekspresikan kekhawatiran mereka akan ke arah mana AI akan berkembang di dunia. Bisa jadi AI akan berkembang sampai di titik dimana AI telah mencapai True Sentience. Ketika hal itu terjadi AI sudah bukan lagi mesin melainkan makhluk yang dapat berpikir dan berpendapat dan saat itu terjadi pula kita sudah tidak bisa mengontrol mereka lagi sehingga keputusan yang mereka perbuat akan diluar perkiraan manusia.     

Konsep Kecerdasan Buatan

Ada beberapa konsep yang harus dipahami dalam kecerdasan buatan, diantaranya (Kusrini, 2006) :

1. Turing Test – Metode Pengujian Kecerdasan

Turing Test merupakan sebuah metode pengujian kecerdasan yang dibuat oleh Alan Turing. Proses uji ini melibatkan seorang penanya (manusia) dan dua obyek yang ditanyai. Penanya adalah seorang manusia dan yang satunya adalah sebuah mesin yang akan diuji. Penanya tidak dapat melihat langsung kepada obyek yang ditanyai. Penanya diminta untuk membedakan mana jawaban komputer dan mana jawaban manusia berdasarkan jawaban kedua obyek tersebut. Jika penanya tidak dapat membedakan mana jawaban mesin dan mana jawaban manusia maka Turing berpendapat bahwa mesin yang diuji tersebut dapat diasumsikan cerdas.

2. Pemrosesan Simbolik

Komputer semula didesain untuk memproses bilangan atau angka-angka (pemrosesan numerik). Sementara manusia dalam berfikir dan menyelesaikan masalah lebih bersifat simbolik, tidak didasarkan pada sejumlah rumus atau melakukan komputasi matematika. Sifat penting dari AI adalah bahwa AI merupakan bagian dari ilmu komputer yang melakukan proses secara simbolik dan non-algoritmik dalam penyelesaian masalah.

3. Heuristic

Istilah heuristic diambil dari bahasa Yunani yang berarti menemukan. Heuristic merupakan suatu strategi untuk melakukan proses pencarian (search) ruang problem secara selektif, yang memandu proses pencarian yang kita lakukan disepanjang jalur yang memiliki kemungkinan sukses paling besar.

4. Penarikan Kesimpulan (Inferencing)

AI mencoba membuat mesin memiliki kemampuan berfikir atau mempertimbangkan (reasoning). Kemampuan berfikir (reasoning) termasuk didalamnya proses penarikan kesimpulan (inferencing) berdasarkan fakta-fakta dan aturan dengan menggunakan metode heuristic atau pencarian lainnya.

5. Pencocokan Pola (Pattern Matching)

AI bekerja dengan metode pencocokan pola (pattern matching) yang berusaha untuk menjelaskan objek, kejadian (event) atau proses, dalam hubungan logika atau komputasional.






Contoh Game yg Menerapkan AI

Image result for AI pada dota
Dota 2 adalah game RealTimeStrategy yang memiliki AI sangat cerdas hingga dapat mengalahkan tim profesional dikelas dunia, namun untuk player biasa dapat bermain dengan AI yang tingkat kesulitannya dapat diatur.


Image result for AI pada Wildlands
Tom Clancy's GhostRecon Wildlands adalah game 3rd person Strategy yang menerapkan AI pada 3 karakter yang menemani player jika player sedang bermain sendiri/offline, AI pada game ini dapat memberi tahu status, lokasi musuh, serta membantu player seperti kita sedang bermain dengan player lain.





Source :
Anonim. 2016. "GAME BERBASIS JARINGAN".

fryunfist. “Artificial Intelligence Kecerdasan”.

https://irpantips4u.blogspot.com/2012/12/konsep-dasar-artificial-intelligence-ai.html. diakses 08 Mei 2019

Nickgrandspot. “Artificial Intelligence”.